Sejarah asal-usul penetapan plat nomor kendaraan di dunia diawali di Perancis sekitar tahun 1893. Saat itu, plat nomor diperkenalkan oleh Otoritas Polisi Paris dengan maksud untuk mengidentifikasi mobil-mobil yang jumlahnya semakin banyak dan terus bertambah. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah pihak kepolisian dalam mengusut kasus kecelakaan.
Meskipun Perancis menjadi negara pertama yang memberlakukan plat nomor kendaraan, penerapan aturan secara nasional justru dilakukan oleh Belanda. Tepatnya sekitar tahun 1901 dan setelah itu aturan tersebut berkembang dan diterapkan diberbagai negara di Eropa.
Setelah hampir semua negara menerapkan aturan tersebut, Amerika Serikat pun mengadopsinya pada tahun 1903. Negara bagian di Amerika yang pertama memberlakukan aturan plat nomor adalah Massachusetts disusul New York pada tahun 1909, baru kemudian negara-negara bagian yang lain.
Sejarah plat nomor di Indonesia diawali di Pulau Jawa, yaitu pada saat pasukan Inggris untuk pertama kalinya merebut Batavia dari tangan Belanda tahun 1811. Ketika itu Inggris mengirimkan 150 kapal perang dengan jumlah pasukan sekitar 15.600 tentara dan terdiri atas 26 batalion. Setiap batalion diberi kode huruf dari A–Z.
Usai menaklukkan Batavia, Inggris menerapkan aturan terkait arus berkendara. Caranya dengan menempelkan plakat bertanda huruf B pada setiap kereta kuda diikuti 5 digit angka dan diakhiri dengan huruf A yang artinya Annex (tambahan) atau huruf C yang artinya Cargo untuk kereta kuda yang khusus mengangkut barang.
Mengapa huruf B? Karena pasukan Inggris yang menaklukkan Batavia adalah pasukan dari Batalion B. Untuk wilayah lain, hal yang sama juga diberlakukan, seperti Banten yang menggunakan huruf A karena ditaklukkan batalion A, Surabaya menggunakan huruf L karena ditaklukkan batalion L dan seterusnya.
Ketika Belanda kembali merebut wilayah Hindia Belanda dari tangan Inggris tahun 1816, aturan tersebut dilanjutkan. Bahkan diterapkan di wilayah-wilayah yang ada di pulau lain.Sejarah asal muasal penetapan plat nomor kendaraan di dunia maupun di Indonesia memang cukup menarik untuk dipelajari. Anda pun mendapat wawasan baru terkait aturan plat nomor kendaraan.
Setelah Batavia dikuasai, selanjutnya wilayah yang diduduki pasukan Inggris adalah Banten. Wilayah banten di duduki pasukan Inggris dari Batalyon A. Seperti juga Batavia, Kereta kuda yang digunakan Batalyon A ditandai dengan kode A.
Begitu juga untuk wilaya-wilaya yang lain. Selanjutnya wilayah yang direbut Inggris dan diduduki adalah Surabaya dengan batalyon L nya dan Madura dengan batalyon M pada tanggal 27 Agustus 1811. Wilayah-wilayah yang yang lain juga sudah mulai direbut dan diduduki batalyon sesuai dengan kode Huruf depan plat nomor kendaraan yang dipakai saat sekarang.
Bahkan kota-kota yang memiliki kemajuan yang pesat dan startegis saat itu tidak luput dari target penguasaan pasukan Inggris. Batalyon G bergerak menuju Pekalongan karena pekalongan saat itu menjadi daerah termaju di daerah pantura bagian barat. Disini Batalyon G melucuti senjata pasukan Belanda dan menduduki Pekalongan sehingga kode Huruf G digunakan untuk menandai kereta Pasukan Batalyon G. Hingga sekarang kode huruf G digunakan untuk tanda huruf Awalan plat nomor Pekalongan.
Namun demikian ada yang berbeda untuk kode abjad yang digunakan untuk daerah magelang menggunakan Kode AA, Yogyakarta AB dan Solo AD karena memiliki dua abjad.
Hal tersebut karena daerah-daerah tersebut masih menjadi wilayah Kasultanan Mataram belum menjadi wilayah Belanda. Namun sejak Kasultanan menyerah dan bergabung dengan Inggris, juga diberlakukan sama dengan daerah-daerah lain untuk kode kereta yang digunakan sesuai dengan Batalyon yang mendudukinya. Magelang menggunakan Kode AA karena Batalyon yang menduduki adalah Batalyon A, Yogyakarta di duduki Batalyon A dan B sehingga kode Kereta yang digunakan AB dan Solo atau Surakarta AD. Begitu juga dengan daerah-daerah lain diberlakukan sama.
Setelah Jawa di duduki dan di kuasai Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles membentuk wilayah administrasi Karesidenan sesuai dengan kode batalyon yang mendudukinya.
Ketika Belanda kembali ke Indonesia pada tahun 1816 kode abjad tersebut tetap digunakan dan bahkan meluas hingga ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa.
Plat Nomor di berbagai wilayah di Indonesia dapat di bedakan sesuai dengan daerah Karesidenan yang dulunya di tetapkan oleh Inggris.
Kode Abjad yang digunakan masih terbagi lagi sesuai dengan kabupaten atau kota masing-masing diakhir plat nomor. Misalnya untuk Plat Awal H Karesidenan Semarang, Akhir S semarang Kota, E Demak, B Salatiga, C Kabupaten Semarang.Untuk Kode W dan Z memiliki sejarah tersendiri, dimana tidak mengikuti kode Batalyon tersebut
Pada perang dunia II sebagian besar orang mungkin akan kesal dengan si biangkerok world war II Adolf Hitler yang menyerang negara negara Eropa disekitar Jerman terlebih pembantaian yang dilakukan terhadap orang yahudi (Holocaust). sejak dahulu banyak orang penasaran mengapa Hitler begitu membenci Orang-orang yahudi. al-quran sudah menjelaskan tentang keistimewaan orang -yahudi ribuan tahun yang lalu dan terbukti sampai saat ini bangsa yahudi yang hanya 15 juta jiwa akan tetapi menggenggam dunia. salah satu tokoh yahudi yang paling berpengaruh adalah keluarga Rothschild. awal kisah Pada tahun 1744, lahirlah seorang laki-laki keturunan Yahudi bernama Mayer Amschel Bauer. Ia tinggal di Ghetto (Judengesse), Frankfurt, Jerman. Ayahnya adalah seorang pengusaha menengah yang bergerak pada bisnis pertukaran uang. Saat Mayer berumur 12 tahun, ayahnya wafat. Ia terpaksa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kemudian ia mengembangkan karirnya sebagai penjual medali dan koin langka. Tahun 1769 ia berhasil mengembangkan usahanya menjadi bisnis bank dan pedagang emas. Di tempat usahanya, ia memasang jimat Perisai Merah yang dalam Bahasa Jerman disebut Rotschildt, kemudian diserap ke dalam Bahasa Inggris menjadi Rothschild. Maka dari jimat tersebut kemudian Mayer Amschel Bauer lebih dikenal dengan Mayer Amschel Rothschild. Simbol inilah yang nantinya menjadi lambang negara Israel saat ini. Mereka orang Israel mengklaim bahwa lambang tersebut adalah Konstelasi Bintang Daud. Padahal, lambang tersebut adalah lambang dari keluarga Rothschild yang memiliki andil dalam membentuk negara Israel di Palestina.
Kemudian melalui relasinya dengan secret societies, ia dipercaya menjadi salah satu bankir kepercayaan keluarga Pangeran William IX – Hesse Kassel, seorang monarki terkaya di Jerman. Pangeran William IX adalah cucu dari Raja George II (Raja Inggris), sepupu Raja George III, keponakan Raja Denmark, dan Ipar Raja Swedia. Dialah yang memberi dana awal Rothschild. Bisnis dari Raja William IX adalah memasok tentara bayaran. Dari sinilah Rothschild belajar bahwa perang adalah proyek yang menghasilkan uang. Dan Rothschild juga belajar bahwa bisnis paling menguntungkan adalah memberikan hutang kepada para Raja. Ia melihat bahwa raja sudah pasti memiliki pendapatan tetap, yakni dari pajak rakyat. Untuk melancarkan rencana bisnisnya, Rothschild mengirimkan lima puteranya ke beberapa negara di Eropa.
Amschel Rothschild, putera pertama Rothschild ditempatkan di Jerman. Sedangkan di Austria, ia menempatkan Salomon Rothschild. Nathan Rothschild dikirim ke London Inggris. Carl Rothschild ke Italia, dan yang terakhir Jacob Rothschild, ditempatkan di Paris, Perancis.
Kelima orang anak lelakinya, atas arahan Meyer, mengembangkan bisnis keuangan keluarga mereka di negara-negara tersebut dengan membangun bank serta membangun jaringan bisnis keuangan internasional di antara mereka. [Lihat Youssef M. Ibrahim, ‘Restoring the House of Rothschild,’ The New York Times, 27 Oktober 1996]
Natan Rothschild, anak Meyer yang mengembangkan bank di London, dikutip dalam ”The Rothschild Story” dikabarkan pernah menyatakan,
“Saya tak perduli siapa boneka yang diletakkan di tahta Inggris untuk memerintah kekaisaran yang matahari tidak pernah terbenam di atasnya. Orang yang mengendalikan suplai keuangan Inggris merupakan pengendali kekaisaran Inggris, dan sayalah yang mengendalikan suplai uang Inggris.”
Pada tanggal 1 Mei 1776, Rothschild yang terinspirasi dari ajaran Okultis Freemason, membentuk kelompok satanis bernama Bavarian Illuminati. Ia mengangkat Adam Weishaupt sebagai Eksekutif. Adam Weishaupt lahir pada tanggal 6 Februari 1748 di Ingolstadt, kerajaan Bavaria, Jerman. Ketika ia masih bayi orang-tuanya yang tadinya memeluk agama Yahudi Orthodoks beralih memeluk agama Katolik Roma. Yang semestinya ia bersekolah di Yeshiva (madrasah Yahudi), Adam kecil disekolahkan oleh orang-tuanya ke sekolah dasar Katolik, dan kemudian ke Hochschule (sekolah menengah umum) yang dikelola oleh Ordo Jesuit. Sebagai warga Bavaria, Adam mempelajari bahasa Czech dan Itali, dan di sekolah dengan cepat ia menguasai bahasa Latin dan Yunani, dan dengan bantuan ayahnya, menguasai bahasa Ibrani.
Dengan kecerdasannya yang tajam dan penguasaannya pada berbagai bahasa, para pendeta Jesuit yang mengasuhnya berharap ia akan menjadi seorang missionaris yang sangat cocok untuk bekerja di seberang lautan, terutama di Amerika Latin, atau di Asia. Tetapi Adam Weishaupt memberontak terhadap disiplin yang berlaku di lingkungan Ordo Jesuit. Ia melawan
tekanan mereka dan merasa lebih baik menjadi profesor di bidang hukum gereja di Universitas Ingolstadt.
Kira-kira pada tahun 1768 Adam Weishaupt mulai membangun sebuah perpustakaan yang besar dengan maksud untuk membentuk suatu akademi ilmu pengetahuan dan sebagai tempat berhimpunnya para cendekiawan. Ia mempelajari hampir setiap manuskrip kuno Kabbala dan buku-pegangan apa pun yang ada kaitannya dengan ajaran tersebut. Adam Weishaupt sejak itu mulai tertarik pada okultisme, dan terobsesi bukan hanya oleh ajarannya tetapi sampai kepada lambang Kabbala, yaitu sebuah piramida besar dengan sebiji mata yang menyala.
Rothschild dan Adam Weishaupt bekerja sama merekrut para doktoral, ahli ekonomi, ahli politik dan hukum, politikus, dan kaum intelek lainnya. Tujuan mereka tidak lain adalah menguasai keuangan dan pemerintahan di seluruh dunia. Mereka membangun Masonic Lodge (Gereja Setan) di Perancis dan menjadikan Lodge tersebut sebagai markas. Lengkap dengan simbol piramida terpancung. Diresmikanlah Sekte Bavarian Illuminati dengan para penganutnya yang disebut Illuminatus (Yang Tercerahkan).
Ajaran Illuminati memang mengakar pada ajaran Freemason, namun tidak semua Freemason adalah Illuminati. Illuminati memiliki banyak cabang sebagaimana Freemason. Bavarian Illuminati adalah satu-satunya cabang yang bertujuan untuk menguasai keuangan dan pemerintahan negara-negara di dunia. Pada tahun 1785, Pemerintah Jerman berhasil membongkar rencana Bavarian Illuminati dan membubarkan gerakan mereka. Sejak saat itu, mereka tidak lagi berkembang sebagai sebuah organisasi atau gerakan, melainkan sebuah ideologi. Dengan ideologi ini, mereka memiliki tujuan yakni mewujudkan “Novus Ordo Seclorum” (Bahasa Inggris: New World Order; Bahasa Indonesia: Tatanan Dunia Baru). Sebuah Ideologi yang sangat menakutkan. Satu pemerintahan dunia di bawah kepemimpinan mereka. Mereka membuat propaganda melalui ritual, simbol, dan arsitektur untuk mempengaruhi masyarakat dunia.
Tahun 1793 secara diam-diam mereka mendanai Jacobin dalam rangka revolusi Perancis menjadi negara republik dengan syarat mendapatkan wewenang atau konsesi dari pemerintahan yang baru nantinya. Tujuh tahun kemudian, Perancis menyerahkan bank nasionalnya kepada swasta, yakni Banque de France yang juga milik Rothschild. Ketika perang Waterloo meletus pada tahun 1803-1815, keluarga Rothschild mendanai dua pihak yang berperang yakni Inggris dan Perancis. Nathan Rothschild membiayai Inggris lewat hutang. Ia menyuplai dana kepada Jendral Wellington. Sedangkan Jacob Rothschild membiayai Napoleon, Raja Perancis. Tak peduli pihak mana yang menang atau yang kalah, Rothschild tetap diuntungkan.
Pada tahun 1791, Rothschild masuk ke Amerika melalui agennya yang beranama Alexander Hamilton yang menjadi mentri keuangan pertama di era Presiden George Washington. Melalui agennya tersebut, ia berhasil mendirikan bank sentral Amerika yang pertama —First Bank of United States. Mereka diberi konsesi selama 20 tahun.
Salah satu ucapan Rothschild yang terkenal adalah:
“Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu bangsa, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang berkuasa (Permit me to issue and control the money of a nation, and I care not who makes it’s laws).”
Pada masa akhir konsesi, yakni tahun 1811. Amerika tidak mau memperpanjang konsesi Rothschild. Sehingga dibuatlah skenario adu domba. Inggris menyerang Amerika pada tahun 1812 atas hasutan Nathan Rothschild di London. Perang tersebut bahkan sampai membuat Gedung Putih terbakar pada tahun 1814. Rothschild yang licik kembali menang sehingga diperpanjanglah konsesi mereka selama 20 tahun lagi dengan terbentuknya The Second Bank of United States yang juga milik Rothschild tahun 1815.
Selain itu, Rothschild memiliki ambisi untuk memperoleh wewenang mencetak uang di setiap negara. Negara-negara di Eropa berhutang padanya pasca perang kecuali Tsar Rusia. Ia menekan raja-raja di Eropa karena hutang yang ia berikan sebelumya. Sehingga pada tahun 1814-1815 diadakanlah Congres of Vienna dengan tujuan membentuk mata uang tunggal di Eropa. Rusia yang saat itu tidak memiliki hutang pada Rothschild, menolak ide tersebut. Sehingga rencana membentuk mata uang tunggal di Eropa gagal. Ia bersumpah untuk menghancurkan Tsar Rusia yang terwujud 102 tahun kemudian.
Tahun 1848, Rothschild membiayai Giuseppe Mazzini yang juga agen Illuminati untuk mendukung revolusi Italia. Pada tahun yang sama juga ia mendirikan zionisme melalui The Protocol of Zion. Ia juga membiayai Karl Marx yang merupakan anak Herchel Mordechai dan juga cucu sepupu istri Nathan Rothschild untuk membuat doktrin Komunis. Sebagian sumber menyebutkan bahwa tugas Karl Marx hanyalah membuat doktrin Komunis untuk menghasut kaum buruh dan proletar agar memberontak kepada Tsar Rusia. Tak peduli sistem komunis tersebut gagal atau tidak.
Dengan sistem komunisnya, Karl Marx mengiming-imingi buruh dan kaum proletar bahwa sistem komunis akan membawa kesejahteraan. Padahal kenyataannya nanti, sistem komunis lebih kejam dan terbukti hanya bertahan kurang dari 100 tahun dengan runtuhnya Uni Sovyet tahun 1989.
Karl Marx menulis dua buku yang menjadi rujukan standar orang-orang komunis. Buku tersebut adalah The Communist Manifesto yang ia tulis di Brussel, Belgia tahun 1848. Buku keduanya yang berjudul Das Kapital ia tulis di London pada tahun 1867. Ia sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di negara-negara yang kemudian disebut sebagai negara komunis.
Pada tanggal 7 November 1917, meletuslah Revolusi Bolshevik di Rusia. Sejak saat inilah komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarkan ke seluruh dunia. Dari ideologi komunisme ini lahir para pemikir di antaranya Vladimir Ilyich Ulyanov atau dikenal sebagai Lenin yang kemudian mengembangkan ideologi tersebut. Maka paham komunisme disebut juga sebagai paham Marxisme-Leninisme.
Rothschild juga membiayai Mustafa Kemal Atatürk (1881 – 1938) salah seorang agennya. Kemal ditugaskan untuk menyusup ke dalam tubuh Khilafah Utsmani dengan misi meruntuhkan Khilafah Islam tersebut. In syaa Allah, materi konspirasi di balik runtuhnya Khilafah Utsmani akan dibahas pada episode lainnya.
Keluarga Rothschild yang semakin kaya belum juga puas. Ia mengirim agennya yang bernama Jacob Schiff ke Amerika pada tahun 1880. Ia ditugaskan untuk mendanai beberapa pengusaha-pengusaha di sana. Jacob dijuluki sebagai The God of Wall Street. Beberapa pengusaha yang ia biayai di antaranya:
1. Rockefeller (Standar Oil, Chevron, Chase Bank)
2. JP Morgan
3. Stillman (City Bank of New York)
4. Wells & Fargo
5. A. Carnegie (US Steel)
Dari kelima daftar di atas, yang paling dominan adalah Rockefeller dan JP Morgan.
Pada tahun 1907, muncullah chaos yang dikenal dengan Panic 1907. Setelah berkhirnya konsesi Second Bank of US pada tahun 1835, Amerika tidak memiliki bank sentral. Kewenangan mencetak uang dikelola oleh setiap daerah. Maka Jacob Schiff membuat isu dengan berpidato di konres yang isinya menyatakan bahwa “Jika tidak ada bank sentral, maka perekonomian Amerika akan runtuh”. Kemudian JP Morgan dan Rockefeller membuat isu seolah-olah ada bank yang kesulitan likuiditas. Mereka sangat mudah mempengaruhi rakyat Amerika pada saat itu karena mereka memiliki media-media cetak. Mereka gencar melakukan propaganda hingga rakyat Amerika percaya isu tersebut dan panik, “memang benar harus ada bank sentral”. Nelson Wilmarth Aldrich yang juga mertua Rockefeller ditunjuk sebagai ketua komite penyusunan UU Bank Sentral Amerika.
Lima tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 23 Desember 1913, undang-undang tersebut disahkan. Mereka melakukannya secara diam-diam, ketika kebanyakan anggota kongres sedang liburan menjelang natal. Undang-undang Bank Sentral Federal Reserve secara resmi ditanda-tangani oleh Presiden Woodrow Wilson. Undang-undang ini berdampak pada perpindahan kekuasaan sistem moneter dari pemerintah ke tangan beberapa orang terkaya di Amerika alias swasta. Tidak hanya itu, disahkannya undang-undang ini juga memberikan kekuasaan tak terbatas kepada beberapa institusi perbankan kaya di Amerika. Bayangkan, kewenangan mencetak uang disrahkan kepada swasta. Itu artinya setiap uang kertas yang mereka cetak adalah utang plus bunga yang harus dibayar negara kepada mereka. Tujuh bulan setelah pengesahan undang-undang tersebut disahkan, Perang Dunia I meletus. Negara membutuhkan uang untuk berperang. Kemana negara meminjam uang kalau bukan dari bank yang milik mereka juga?
Pada tahun 1920, warga Amerika sedang menikmati kemakmuran hasil dari propaganda Jacob Schiff dan kawan-kawan. Bank membuat seolah-olah ekonomi tumbuh. Padahal semua itu bisa dimanipulasi. Cetak uang, salurkan kredit kepada masyarakat, dan tetapkan suku bunga yang rendah. Rakyat Amerika tidak sadar bahwa bank bisa saja menghentikan aliran kredit dan menaikkan suku bunga kapan pun. Rakyat Amerika yang memiliki banyak uang, mereka menaruh uangnya di pasar modal. Memang dalam waktu 4 tahun, nilai saham mereka meningkat 400%. Namun, hal yang mengejutkan terjadi. Pagi hari tanggal 24 Oktober 1929, bank sentral ketatkan likuiditas sehingga suku bunga naik. Uang ditarik dari peredaran. Bisnis rakyat Amerika saat itu banyak yang bangkrut. Akibatnya dalam satu tahun 2,5 Juta orang kehilangan pekerjaan karena PHK masal. Bursa saham jatuh, kredit macet. Inilah peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Great Depression 1929.
“Krisis ekonomi kita ciptakan dengan menarik uang dari peredaran”(The Protocol of Zion, 1897)
Tahun 1933, Presiden Amerika saat itu, F.D. Roosevelt yang juga salah satu pentolan Illuminati, mengeluarkan Keppres (Keputusan Presiden) yang isinya adalah rakyat Amerika wajib menyerahkan emasnya kepada bank untuk menstabilkan kembali perekonomian. Tak tanggung-tanggung, keppres ini mengancam siapapun rakyat yang menyembunyikan atau tidak menyerahkan emasnya, akan diancam penjara selama 10 tahun. Pada tahun ini juga dicetaklah lembaran uang dollar yang baru, seperti yang kita kenal saat ini. Lembaran uang yang sarat akan makna pemujaan terhadap iblis –kebudayaan Freemason dan Illuminati. Emas yang dirampok dari rakyat ditimbun di bank, dilebur menjadi satu, lalu rakyat dibeirkan uang kertas yang sebenarnya tidak bernilai.
Setelah perekonomian Amerika beranjak stabil, meletuslah Perang Dunia II tahun 1941-1945. Perang ini adalah skenario mereka juga. Maka solusi dari penyelesaian Perang Dunia II, mereka melancarkan propaganda “Dunia butuh Badan Otoritas”. Maka pada 24 Oktober 1945, PBB pun resmi didirikan.
Sebelumnya, yakni di tahun 1944 diadakanlah Konferensi Bretton Woods. Konferensi tersebut diprakarsai Presiden Frankiln Delano Roosevelt untuk bersama-sama mengatasi segala kesulitan akibat Perang Dunia II dalam bentuk kerja sama internasional di bidang ekonomi. Sistem moneter internasional secara formal terbentuk dan melahirkan persetujuan-persetujuan untuk membentuk lembaga-lembaga keuangan multilateral yang mengenakan bunga. Dari konferensi ini, dibentuklah IMF, Bank Dunia dan IBRD pada 27 Desember 1945.
Persetujuan-persetujuan Bretton Woods ini memberikan enam implikasi terhadap sistem moneter internasional hingga saat ini, yaitu:
Pasal-Pasal Persetujuan IMF melarang penggunaan emas sebagai uang. Hal itu dilakukan dengan melarang segala kaitan antara emas dengan berbagai macam mata uang selain daripada dengan dolar AS seperti yang tercantum dalam pasal 4, Bagian 2 (b) Pasal-Pasal Persetujuan IMF.
Karena 70% stok emas dunia paska Perang Dunia II berada di tangan Amerika Serikat (AS), maka AS berani menentukan bahwa dolar AS sebagai mata uang internasional yang dikaitkan dengan emas. Hanya dolar AS yang dapat ditukarkan dengan emas dengan kurs 1 ounce (=28,35 gram) emas seharga 35 dolar AS.
karena AS merupakan satu-satunya negara yang mengaitkan kembali mata uangnya dengan emas maka mereka dapat mencetak uang terus menerus tanpa batas.
AS menikmati pendapatan yang besar dari percetakan mata uang dolar dengan hanya mengandalkan seigniorage, yaitu selisih biaya cetak dengan nilai nominal uang. AS kemudian mendapatkan keuntungan begitu banyak akan komoditi dari negara-negara yang menggunakan dolar dalam transaksinya.
Seluruh negara anggota IMF diwajibkan untuk menaruh 25% cadangan emas miliknya di IMF dan melaporkan setiap penjualan dan pembelian emas yang mereka lakukan, seperti yang tercantum pada pasal XIII, Bagian 2 (b) dan pasal VIII, Bagian 5 (a, i-iv) Pasal-Pasal Persetujuan IMF.
Hanya pemerintah, melalui bank sentral, Kementerian keuangan atau badan fiskal sejenis, yang dapat menukar dolar AS dengan emas, seperti yang tercantum pada pasal V, bagian 1 dan Pasal XIV, Bagian 2 (a) Pasal-Pasal Persetujuan IMF.
Pada tahun 2004, PM Malaysia, Mahathir Mohamad, melancarkan kritik bahwa sistem moneter yang berlaku sekarang ini adalah tidak adil. Untuk menghapus ketidakadilan tersebut, ia mengusulkan agar dunia kembali pada emas dan perak sebagai alat tukar.
Menurut Mahathir, ketidakadilan itu terjadi karena tiga hal.
penggunaan uang kertas telah memerangkap dunia terhadap agenda Barat yang coba menguasai dunia dengan menggunakan sistem keuangan yang berat sebelah.
Penggunaan uang kertas menyebabkan kegiatan jual beli mata uang yang mengakibatkan ketidakadilan dalam sistem keuangan dunia.
Uang kertas tidak memiliki nilai intrinsik yang kemudian menyebabkan nilainya susut dengan kadar yang begitu besar.
Berdasarkan implikasi dan kritik di atas diperoleh berbagai kemungkinan alasan pelarangan penggunaan emas dan ketertarikan AS untuk mengetahui cadangan emas negara-negara di dunia adalah untuk:
Mencegah kemungkinan emas digunakan sebagai uang yang dapat mengancam dan menyebabkan melelehnya sistem moneter fiat (uang kertas).
Membuat negara-negara anggota IMF untuk terus meminjam kepada IMF yang pada akhirnya akan memberikan informasi strategis kepada IMF akan aset riil kekayaan mereka, dan membuka jalan bagi AS pada akhirnya dipercaya dengan menyimpan sebagian besar cadangan emas dunia.
Serupa dengan Great Depression 1929 di Amerika. Krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1998. Puncaknya di tahun 1999, Bank Indonesia (BI) dilepas dari Pemerintah RI, langsung di bawah IMF (International Monetary Fund). Tujuan utamanya adalah untuk mengatur sistem pertukaran moneter internasional. Secara khusus, salah satu tugas utama IMF adalah untuk mengendalikan fluktuasi nilai tukar mata uang dunia.
Gubernur BI tidak lagi bagian dari Kabinet RI, tidak akuntable (bertanggung jawab) kepada Pemerintah RI, apalagi kepada rakyat RI, dan bukan dibiayai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). BI, sebagai Bank Sentral “disembunyikan” statusnya di balik Undang-undang sebagai “bagian dari negara”, tapi independen 100 %. Jadi, BI milik siapa? Ini menjadi misteri. Jika milik negara, seharusnya berupa BUMN, masuk APBN dan akuntable terhadap Pemerintah RI dan rakyat.
Ini adalah ikhtisar dari tindak-tanduk Rothschild, Illuminati, dan Para Elite Global yang tamak untuk menguasai dunia. Rinciannya seperti bagaimana bank (Satanic Finance) bekerja, bagaimana skenario meruntuhkan Khilafah Utsmani, dan bagaimana propaganda mereka untuk memerangi Umat Islam, in syaa Allah akan saya bahas dalam episode terpisah.
Kapitalisme dianggap mengubah tatanan ekonomi dunia dan dominan dikuasai oleh pemilik modal, maka lahirlah komunisme lewat Karl Marx sebagai antitesa. Namun ditengarai Marxisme juga sebetulnya disponsori oleh kelompok kapitalis Yahudi sebagai “sparring partner” dan alat kontrol. Jika sudah sangat mengganggu maka akan dihancurkan. Oleh sebab itu Uni Soviet ketika Mikhail Gorbachev menjadi presidennya (1991) diruntuhkan dengan skemaGlasnost andPerestroika. Seiring juga dengan runtuhnya tembok Berlin di Jerman Timur maka Jerman bersatu dan saat ini menjadi negara terkuat di Eropa.
Setelah hancurnya Uni Soviet, lalu muncullah Jerman sebagai negara utama di Uni Eropa, yang belakangan membuat Inggris keluar dari blok tersebut (Brexit), ini seperti bencana bagi kapitalisme Yahudi. Di Asia mereka terbentur dengan negara komunis Cina dengan skemaState Capitalismyang terkenal dengan ambigu ‘One State Two Systems’. Sistem politik tetap menggunakan komunisme tapi untuk sistem ekonomi menggunakan sistem kapitalisme.
Cina dianggap sebagai negara sosialis yang dapat beradaptasi, memanfaatkan situasi, membangun negaranya dan berjaya sebagai negara terbesar dalam perdagangan dunia, serta memiliki GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto) terbesar, mencapai Rp 28.000 triliun melampaui negara pengekspor kapitalisasi, yakni Amerika Serikat (AS).
Cengkeramankapitalisme Yahudi
Resesi ekonomi AS pada tahun 2008 yang merembet ke Eropa, Asia, dan belahan bumi lain yang terkait dengan ‘Sistem Keuangan Global’. KrisisSubprime Mortgageditandai dengan bangkrutnya salah satu soko guru kapitalisme global, Lehman Brothers. Kita tahu bahwa Lehman Brothers bersama Goldman Sachs, JP Morgan Chase, Deutsche Bank, Citibank sebagai soko guru kapitalisme “gank The Fed” yang dipimpin AS.
Gerakan Yahudi Global dimulai tahun 1776, dengan gerakan illuminati, yakni disepakatinya oleh elite Yahudi dunia akan berkuasa di pentas global. Dimulai dengan mensponsori Revolusi Perancis 1709, Revolusi Rusia yang berujung dengan lahirnya komunisme sebagai keseimbangan untuk kapitalisme (1907) dan lahirnya AS sebagai lokomotif Yahudi.
Isu kesetaraan ditiupkan agar hierarki agama, sosial, dan feodalisme digerus dan kerajaan diganti dengan sistem demokrasi.
Lalu, lahirlah Protokol Zion 1842 dengan skema negara bangsa Yahudi dengan menganeksasi teritorial Palestina agar Israel muncul sebagai suatu negara. Pada era Protokol Zion lahirlahAristocracy of Money. Uang menjadi tuhan dalam kehidupan sekularisme.
Soros sebagai generasi Yahudi berikutnya menyempurnakannya melalui bukunya “One Global One Government”, mempopulerkanOne State One Societykarena negara sudah tidak ada lagi demarkasi batas negara, melalui modal (kapitalisme).
Aristocracy of Moneydimulai dengan lahirnya Federal Reserve (The Fed) yang dimiliki pemegang saham yang mengatur sistem moneter dunia. Untuk menancapkan kukunya yang tajam pada negara berkembang yang kaya sumber daya alam (SDA) dalam konteksEnergy and Food Security,dikendalikan melalui lembaga donor yang berutang pada IMF (International Fund Monertary) dan Bank Dunia sebagai jaringan pengendali negara berkembang, termasuk Indonesia.
Negara berkembang dijebak melalui utang sehingga tidak bisa independen dalam hal orientasi dan kebijakan pembangunannya. Contoh ekstrem adalah Indonesia di era Soeharto yang ingin lepas landas dan melunasi utang pada tahun 1992 (periode ke-2 pembangunan jangka panjang 25 tahun), dijatuhkan dengancurrency war(perang mata uang asing) di tahun 1997, dan setahun kemudian Soeharto jatuh oleh IMF (International Monetary Fund/Dana Moneter Internasional) dan Bank Dunia dengan strategi ‘bail-out’ yang dikenal dengan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) negara Indonesia terikat dengan skema AS (Yahudi). Demokrasi dijadikan alat menghasut rakyat untuk menyerang pemerintah yang dianggap otoriter.
Memudarnyakapitalisme Yahudi
Kapitalisme mengakuisisi sistem demokrasi karena tidak mempunyai “sparring partner” yang sepadan setelah Uni Soviet dan Jerman Timur rontok sebagai negara adikuasa. Keangkuhan para kapitalis membuatnya lengah dan terjadilah kebangkrutan ekonomi AS pada tahun 2008.
Keseimbangan datang dari Tuhan dengan lahirnyaState CapitalismCina sebagai pengimbang kapitalisme global.
Di saat AS ingin menguasai kembali perdagangan dunia, seperti ambisi Donald Trump, ternyata justru menghancurkan hegemoni AS sendiri, khususnya kapitalisme Yahudi. Tanpa disadari Rusia yang awalnya jadi partner AS sesuai rencana Trump, justru keterlibatan Rusia pada Pilpres AS tahun 2016 terbuka menjadi skandal, sehingga Rusia marah dan kembali menjadi musuh utama AS.
Sanksi ekonomi untuk Rusia dari Kongres AS membuat Presiden Rusia Vladimir Putin marah dengan mengusir ratusan diplomat AS di Rusia, AS membalasnya dengan hal yang sama serta menjatuhkan sanksi baru atas Rusia.
Dalam kampanye Pilpres 2016, Trump terang-terangan menyerang Cina sebagai seterunya, dan akan memenangkan perang dingin nantinya (proxy warAS versus Cina).
Faktanya, keberadaan Cina didukung negara-negara G20 di luar AS, menjadi batu sandungan sebagai seteru utama Yahudi. Trauma era Hittler dengan negara Jerman yang membantai (genocide) Yahudi di era Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Persekutuan Cina, Rusia, dan Jerman adalah persekutuan taktis melawan Yahudi (AS dan Inggris). Anehnya, Inggris malah mendukung skemaOne Belt One Road(OBOR) Cina dan terlibat dengan pembangunan pipa migas ke Timur Tengah.
Soko guru Yahudi seperti Rothschild (berasal dari Jerman berdomisili di Inggris) dengan kekayaan korporasinya yang mencapai USD 1 triliun sejak tahun 1760-an adalah keluarga Yahudi asal Jerman, pemilik Deutsche bank dan beberapa kerajaan keuangan dunia. Rothschild di Indonesia berpartner dengan Bakrie Bumi Resources (yang berujung konflik di peradilan niaga Singapura) adalah raksasa soko guru Yahudi.
Soko guru berikutnya keluarga Rockefeller, pemilik raksasa keuangan dunia JP Morgan Chase dan beberapa lembaga keuangan termasuk salah satu pemegang saham The Fed, Bank Sentral AS yang sahamnya dimiliki 12 konglomerat Yahudi. Rockefeller adalah raja minyak dunia (Texaco, Caltex, dan Exxon Mobile) menjadi kekuatan Yahudi yang terorganisir dan juga merupakan menantu JP. Morgan.
Rockefeller bersama Rothschild, JP. Morgan Jr dan Ford, pada tahun 1973 mendirikan trilateral lanjutan skema Protokol Zion dan pertemuan Bilderberg Internationalupper class(kelas atas) bersatu dari AS, Eropa dan Jepang. Trilateral mensponsori kepala-kepala negara di AS, Eropa, dan Jepang dengan syarat The Global Financial Interest harus dilindungi.
Jadi, era transaksional dimana kapitalisme mengakuisisi demokrasi akarnya ada di sini, dan Indonesia menerapkannya lewat deregulasi Undang-Undang Politik (1998–2002) yang juga disponsori oleh kapitalisme global senilai USD 35 juta sebagai bagian reformasi (deregulasi).
Tahun 1973 Rockefeller mengundang 200 top bankir, businessman, politisi dan pemimpin serikat kerja negara berkonsolidasi untuk kelanggengan kerajaan keuangan global. Di antara pesertanya ada Jimmy Carter yang pada Pilpres AS tahun 1976 terpilih menjadi Presiden AS yang dinilai jujur dan merakyat. Jadi, isu populisme pertama diterapkan Yahudi pada saat terpilihnya Jimmy Carter menjadi Presiden AS; sedangkan Donald Trump adalah yang kesekian kalinya.
Dengan misi menjaga perdamaian dunia, AS sebagai polisi dunia mengatur ekonomi dunia dengan Federal Reserve sebagai pengatur, dan IMF/Bank Dunia sebagai operator untuk negara berkembang dan perbankan milik Yahudi seperti JP Morgan Chase, Goldman Sachs, Citibank dan Deutsche bank sebagai operator di setiap negara yang menjadi target mereka.
Strategi mereka dilakukan dengan globalisasi melalui pasar saham dan uang untuk pengendalian dunia.Skema keuangan dunia melalui saham dan mata uang juga bisa dijadikan alat penekanan pada suatu negara yang tidak patuh pada sistem keuangan global. Namun skema saham dan mata uang ini juga yang membuat menjadi rentan menyebabkan VUCA (Volatility/Kesementaraan,Uncertainty/Ketidakpastian,Complexity,Ambiguity) terjadi pada fenomena perlambatan ekonomi global dan membuat ketidakpastian dalam ekonomi global, kegagalan AS pada tahun 2008 telah menjadi pelajaran berharga bagi AS.
Tercatat nama-namaCarl Icahn(Ichan Enterprises – pengusaha Yahudi generasi baru) adalah salah satu pengusaha Yahudi di sekitar Trump sebagai Koordinator Staf Khusus,Rex Tillersoneksekutif di Exxon Mobile yang juga sahabat Vladimir Putin. Di AS, saat ini soko guru Yahudi adalah keluarga Icahn, dengan kekayaan mencapai USD 86 miliar, berikutnya keluarga Walton yang memiliki Walmart riel terbesar di AS dengan kekayaan USD 144 miliar. Lalu ada nama Keluarga Rupert raja anggur dunia yang juga berpartner dengan Rothschild, pemilik brand Dunhill, Mont Blanc, dan Cartier. Ada pula Rupert Murdoch, raja pers dunia yang menjadikan AS sebagai operator opini publik dunia.
Tercatat juga nama keluargaCargillsebagai raja pangan dunia, dengan kekayaan USD 490 miliar, yang berdiri sejak tahun 1865. Lalu menyusul Warren Buffett (USD 60,8 miliar), Jeff Bezos (USD 45,2 miliar), dan beberapa nama lainnya. Dapat dikatakan bahwa pengusaha Yahudi masih menguasai bisnis dunia baik di keuangan, pertambangan, mineral, pers, dan migas, serta pangan dunia.
Kita mengetahui bahwa konteks geo-ekonomi dunia dikuatkan oleh dua isu utama, yakniEnergy Security(ketahanan energi) danFood Security(ketahanan pangan) yang konon akan langka di tahun 2030 nanti.
Kapitalisme Yahudi memudar karena mulai dikritisi di AS pada tahun 2008 yang ditandai dengan runtuhnya Lehman Brothers dan goncangnya Goldman Sachs dan JP Morgan Chase. Situasi kemudian diperburuk dengan kehadiran Donald Trump yang menghancurkan pohon populisme sebagai pengimbang demokrasi, dunia menyadari kapitalisme telah membajak demokrasi di seluruh dunia. Kapitalisme global Yahudi sering menjadi sasaran saat demonstrasi, khususnya brand-brand AS di segala lini. Warren Buffett sebagai salah satu Yahudi terkaya menjadi pendukung utama pengkritik Trump, sehingga Yahudi yang di partai Demokrat menentang kebijakan Trump yang sangat tidak populis.
Dunia memahami kapitalisme Yahudi dengan operator Multinational Corp. sebagai operator saat ini mulai disaingi korporasi dari China’s Overseas, seperti Li Ka-shing (Cina–Taiwan), Robert Kuok (Malaysia), Anthony Salim (Indonesia), Michael Hartono dan Budi Hartono (Indonesia), Samsung, dan LG (Korea), khususnya dominasi beberapa sektor perdagangan Asia, dan tentu Jepang di industri otomotif dan elektronik.
Begitu juga di Eropa, mereka dapat saingan dari korporasi Jerman dan Perancis. Sementara Afrika praktis dikuasai Cina. Rusia tetap mendominasi di Eropa Timur, sehingga Proxy War AS vs Cina dibantu Rusia dan Jerman saat ini menjadi seimbang.
AS pasti memainkan politik dalam konteks geo-strategi dengan basis pertahanan, kita mengetahui untuk industri pertahanan sangat sulit menyaingi Paman Sam saat ini.
Konflik di Semenanjung Korea merupakan bagian dari upaya AS dalam menekan Cina agar mencegah Korea Utara dalam hal nuklir, dan ini dijadikan alasan penyatuan Korea. Selain itu, Kepulauan Spratly adalah posisi strategis perdagangan dunia dan kaya migas, akan diperebutkan oleh Cina dan Jepang bersama AS. Konon deposit migasnya No. 4 terbesar di dunia, yakni 17,7 miliar barrel.
Jika di perdagangan sulit menaklukkan Cina, tentu dengan geo-strategis AS pasti unggul, kecuali Cina bersatu dengan Rusia, namun sulit untuk memperoleh momentum dalam konflik di Semenanjung Korea
Bagi Indonesia, harus cerdas melihat Proxy War AS vs Cina, sebagai pionir negara non-Blok seharusnya jangan memihak, justru harus dapat mengoptimalkan pemanfaatannya untuk Indonesia. Jangan justru menjadi proxy salah satu kekuatan karena posisi geo-strategis Indonesia dalam perdagangan dunia dan potensi sumber daya alam yang menjadi magnitude AS dengan Cina.
Posisi Pelabuhan Sabang (Aceh), Belawan (Medan), dan Batam (Kepulauan Riau) jika dilakukan penyesuaian standar internasional tentu Singapura akan merasa tersaingi. Seperti kehadiran Perdana Menteri Inggris pada awal Pemerintahan Joko Widodo, yang datang secara mendadak karena khawatir dengan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai Indonesia Poros Maritim, ketika menghadiri Forum Ekonomi Dunia (November 2014), mengingatkan agar jangan membangun pelabuhan Belawan. Kita juga ingat, di era 1970-an bahwa AS meminta agar Sabang sebagai pelabuhan bebas ditutup, diganti dengan skema Batam sebagai Otorita. Faktanya, Batam hanya menjadi tempat “pembuangan” industri dari Singapura.
Kekhawatiran Yahudi terhadap posisi strategis Indonesia menjadi rebutan AS dan Cina, sehinggaproxy wardilakukan dengan berbagai cara