Senin, 22 Maret 2021

Bengkulu Tahun 1983 -1988

 

PROVINSI BENGKULU 1983-1988

Sejak masa prasejarah, wilayah Bengkulu telah memainkan peranan penting dalam perkembangan peradaban manusia. Hal itu ditunjukkan dengan adanya peninggalan batu megalith yang tersebar di berbagai tempat, seperti di Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Rejang, dan Lebong. Batu-batu tersebut berbentuk dolmen, menhir, lumpang batu, tempayan kubur, dan budaya batu besar lainnya.

Setelah kemerdekaan Indonesia 1945, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu.

Pemerintahan Bengkulu resmi berjalan sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Provinsi Bengkulu.

Dengan luas wilayah kurang dari 20.000 kilometer persegi, populasi penduduk Bengkulu sebanyak 1,99 juta jiwa pada tahun 2019.

Pembangunan di Provinsi Bengkulu tidak terlepas dari peran Gubernur Soeprapto (1979-1989). Pada era kepemipinan Soprapto bertepatan dengan Pelita IV (1984-1988) sehingga Progres Pembangunan di Bengkulu cukup progresif sehingga era ini dikenal sebagai momentum melepas Bengkulu dari keterisolasian.


 


 

 

 


Kunjungan Presiden Soeharto Tahun 1989


Suasana Perumahan dan Pertokoan Kampung Cina Bengkulu Tahun 1985






 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 


 


 


 



 

 

 

Jalan Lintas Barat Sumatera titik lokasi di area perkebunan karet PT. Pamor Ganda menjelang simpang Karang Pulau Saat ini

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

S



 

 

 

 

 

 

Suasana Jl. Letjend Soeprapto Bengkulu tahun 1985

 


 


 P

 

Salah satu  Fasiltas Pendidikan Tinggi di prov Bengkulu


 

Transportasi Lintas Jawa Sumatera (PO Bengkulu Indah