Senin, 04 Desember 2017

Voyager 1 tinggalkan Solar System

Kita mungkin berpikir, setelah melintas batas dari tata surya adalah daerah yang tenang dan sunyi. kenyataannya diluar batas tata surya adalah daerah ekstrem. Radiasi antariksa berada disana. Tapi di Bumi dan planet sekitar tata surya, kondisinya sangat aman. Bumi terlindung dari radiasi luar dan matahari, karena bumi memiliki pelindung magnit. 

Radiasi matahari juga melindungi planet bumi dan planet lain, karena angin matahari mendorong semua radiasi tidak masuk ke dalam tata surya. Seperti gelembung yang dibentuk oleh matahari, dan planet bumi terlindung di dalamnya.

Diluar batas tata surya memang aneh, banyak hal tidak terduga. Hal ini dibuktikan oleh rekaman pesawat Voyager.

Februari 2014, Voyager 1 menangkap suara diluar batas ruang angkasa, dimana daerah tersebut masih terjangkau oleh magnetik dari badai matahari. 

Profesor fisika Don Gurnett mengatakan Voyager menangkap suara gelombang kejut yang dinamakan Tsunami Wave. Walau Voyager 1 sudah melakukan perjalanan sejauh 400 jt km. Kepadatan plasma diluar garis tata surya semakin tinggi. Tidak jelas dari mana asal suara tersebut sampai tertangkap instrument Voyager. Apakah getaran berasal dari matahari atau benda lain.

Link rekaman dari Voyager di publikasikan oleh SpaceNasa mengirim Voyager 1 dan Voyager 2. Tapi keduanya berlawanan arah. Voyager 1 mengunakan teknik ketapel dengan melontarkan pesawat tersebut ketika melintas di planet Saturnus. Voyager 2 diluncurkan 20 Agustus 1977. 2 minggu setelah Voyager 1 diluncurkan. Sekarang keduanya sudah sangat jauh dari Bumi. Untuk melakukan komunikasi, dibutuhkan waktu 17 jam untuk Voyager 1 dan 14 jam untuk Voyager 2.
Voyager 1 sudah di konfirmasi oleh NASA sudah meninggalkan tata surya. Satelit yang diluncurkan tahun 1977 menjadi benda buatan manusia yang pergi paling jauh. Kabarnya sudah berjalan sendirian, dan akan terus melakukan perjalanan ke titik tengah galaksi Bimasakti.

Sebelum lepas dari jalur tata surya, Voyager 1 melewati daerah Heliopause yang ada diantara Heliospere dan Interstellar. Sebelumnya Voyager masih memberikan data dan menditeksi di area tersebut memiliki kekuatan plasma elektron lebih kuat 40x dibanding di daerah Heliospere. Menurut data, Voyager 1 sudah meninggalkan batas tata surya pada 25 Agustus 2012 tahun lalu. 

Untuk Voyager 1 sudah berjalan sejauh 11.6 milyar mil atau sekitar 21 milyar km dari titik matahari. Membutuhkan waktu 36 tahun lalu dan baru tiba disana. Selama 36 tahun perjalanan Voyager 1 baru menempuh 1/500 jarak tahun cahaya. Seandainya Voyager 1 diarahkan ke planet "Tau Ceti e" / planet seukuran bumi yang mungkin bisa di tinggali (disebut Exoplanet) dengan jarak 12 tahun cahaya. Dengan kecepatan saat ini, membutuhkan waktu 200 ribu tahun baru sampai disana.

Lalu kapan Voyager 1 bisa mencapai titik tengah galaksi Bimasakti. Tinggal dihitung saja. Panjang galaksi Bimasakti sekitar 100.000 tahun cahaya. Asumsi matahari berada ditengah galaksi maka jarak ke titik tengah sekitar 50.000 tahun cahaya. Kalikan 50.000 x 500 (perjalanan voyager selama 36 tahun dalam satuan tahun cahaya). Sama dengan 25.000.000 kalikan dengan perjalannan terakhir 36 tahun. Yah sekitar 900 juta tahun lagi baru sampai kesana. Itupun kalau jalannya lurus.

Bisa dilihat wajah para peneliti dibawah ini, karena sudah 36 tahun mereka mengamati perjalanan Voyager
Dari Popsci menanyakan tentang Voyager 1 ke tim NASA
  • Bagaimana tim NASA bisa menangkap signal dari Voyager 1. Bisa saja, dengan teknologi saat ini, signal radio yang dikirim dari Voyager 1dapat ditangkap. Nasa mengunakan antena sangat kuat Deep Space Network. Walau pemancar di Voyager hanya berkekuatan 20W.
  • Apakah Voyager 1 masing bisa mengirim foto ke Bumi. Katanya camera Voyager 1 sudah dimatikan setelah mengambil foto Pale Blue Dot pada tahun 1990. Gambar terakhir diambil dari jarak 6 milyar km dan bumi hanya terlihat seukuran 0.12 pixel
  • Dibawah ini gambar Pale Blue Dot yang terakhir diabadikan oleh Voyager 1
  • Camera di Voyager 1 dimatikan agar menghemat baterai dan power digunakan untuk instrumen yang bisa menditeksi partikel di sekitar Voyager. Camera dan pemanas sudah terpapar udara sangat dingin. Seandainya diaktifkan kembali dari bumi, belum tentu camera bisa bekerja
  • Berapa lama signal dari Voyager bisa ditangkap di bumi. Bila dihitung pada jarak saat ini, membutuhkan waktu 17 jam diterima ke bumi.
  • Jenis data apa yang dikirim dari Voyager.  Di Voyager memiliki alat pengukur partikel energi LECP dan CRS, data magnetometer dari tim MGA, data gelombang radio plasma dari tim PWS, data plasma dan spektrum ultraviolet dari UVS. Data yang dikirim masih berbentuk 0, 1 (biner). Dan dibutuhkan software untuk membuka data dari Voyager.
  • Bila ditanya, berapa lama Voyager masih bekerja. Mungkin sampai tahun 2020, setelah itu peralatan akan dimatikan bertahap. Dan tahun 2025 akan dimatikan semuanya.
  • Data apa yang dapat diambil dari Voyager pada sisa aktif kerjanya. Masih ada beberapa instrumen seperti menditeksi sinar kosmik galaktik (ACRS) dan medan magnetik galaksi, kemungkinan peralatan gelombang plasma bisa bekerja. Voyager mengunakan baterai nuklir, sampai kekuatan baterai ini habis dan mungkin sudah habis di tahun 2025.
  • Bila baterai di Voyager habis, apakah bisa terditeksi. Kemungkinan besar tidak.
  • Berapa kecepatan Voyager, katanya sekitar 38 ribu mil perjam dan akan terus menjauh dari Bumi.
  • Seandainya Voyager terus menjauh, maka akan terus mendekat ke gugus bintang konstelasi Ophiuchus pada tahun 40272.
  • Bagaimana procesor dan memory yang ada di Voyager dibandingkan sebuah smartphone saat ini. Tentu beda jauh, ketika Voyager dibuat belum ada chip procesor yang kecil seperti chip smartphone. Memory lebih kecil 270 ribu kali, dan procesor tidak berbentuk seperti procesor sekarang tapi dirancang khusus untuk pengolah data instrumen.
  • Para insinyur yang menangani proyek Voyager, sebagian sudah tiada. Tetapi Nasa berharap mendapatkan data lagi selama 10 tahun terakhir aktivitas Voyager 1, kata Dodd. Setelah itu, mungkin tersisa 5-7 tahun masih bisa mengirim signal ke bumi.
  • Walaupun computer di Voyager masih sangat sederhana, sistem computer dapat mengendalikan Voyager dan terbang sendiri. Sistem computer akan mengambil tindakan untuk dirinya bila terjadi sesuatu yang tidak beres. Untuk mengirim signal ke Voyager membutuhkan waktu semakin lama 17,5 jam, dan balasan dari Voyager membutuhkan waktu yang sama untuk melaporkan kondisi pesawat.
Voyager 1 yang diluncurkan tahun 1977 telah mencapai jarak 19 miliar km, dan terbang dengan kecepatan 65 ribu km perjam. Jarak tersebut setara 137 (AU) kali jarak bumi ke matahari.
Voyager 2 baru mencapai jarak 112 AU,  walau masih kalah jauh, sinyal pesawat ruang angkasa tersebut lebih sulit didengar.
Pesawat ruang angkasa Pioneer  10 dan 11 juga hilang kontak pada tahun 2003 ketika sinyal terus melemah dan satu lagi sudah lebih dahulu hilang pada tahun 1995. Dirancang bekerja selama 21 bulan tapi masih bekerja sampai 22 dan 31 tahun. Kedua pesawat kehilangan kendali pada fungsi motor. Membuat antera yang seharusnya diarahkan ke bumi tidakbekerja.
Pesawat paling jauh ketiga adalah New Horizons yang diluncurkan 2006, dan mencapai planet Pluto pada tahun 2015. Diperkirakan dapat sampai ke sabuk Kuiper di tahun 2019. Bila power pesawat masih mencukupi, misi dapat diperpanjang sampai 2030 atau kemungkinan sampai tahun 2040..
Dibawah ini data nasa menangkap suara di daerah interstellar space. Suara tersebut terdengar di daerah ruang antar bintang. Instrumen gelombang plastma Voyager 1 masih menditeksi getaran plasma atau gas yang terionisasi. Periode antara November 2012 sampai April sampai Mei 2013.
Grafik merah menunjukan kepadatan plasma di daerah, dan biru menunukan gelombang lebih lemah. Diperkirakan Voyager satu telah bertemu dengan plasma antar bintang pada bulan Agustus 2012.
sumber: obengplus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar